Erdogan Desak Dunia Muslim Melawan Kekerasan di Myanmar - BaBerk News

Erdogan Desak Dunia Muslim Melawan Kekerasan di Myanmar


Istanbul, BaBerk News -- Kemanusiaan menjadi tidak sensitif terhadap kekerasan yang sedang berlangsung terhadap Muslim Rohingya di negara bagian Asia Tenggara, Myanmar. Hal ini diungkapkan  Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, Jumat, (1/9).

"Ratusan Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine, Myanmar terbunuh, desa mereka dibakar, dan 20 ribu orang yang terusir telah menyeberang ke Bangladesh, meninggalkan rumah mereka. Semua ini terjadi di depan mata manusia, tapi sayangnya manusia tidak peka terhadapnya," kata Erdogan seperti dilansir Daily News.

Ia mengatakan, dunia Muslim sangat sedih merayakan Idul Adha di tengah kekerasan di Myanmar, konflik di Suriah dan Irak, dan perang melawan terorisme di Turki. Erdogan mengatakan, Idul Adha,yang dikenal sebagai hari raya pengorbanan, mengakui penyerahan Ibrahim kepada Tuhan dalam kesediaannya untuk mengorbankan anaknya. 

"Sebagai anggota Organisasi Kerjasama Islam, saya mengadakan pembicaraan yang diperlukan dengan para pemimpin negara-negara Islam dan Sekretaris Jenderal PBB (Antonio) Guterres tentang krisis Rohingya," kata Erdogan.

Erdogan juga mendesak dunia Muslim untuk melawan kekerasan di Myanmar. "Kami sangat menyadari bahwa masalah Arakan [Rakhine] adalah manifestasi dari perebutan kekuasaan global. Tidak ada kekuatan yang ingin menghentikan Myanmar karena kepentingan strategis kawasan telah menghalangi mereka menghentikan kejahatan kemanusiaan ini," ujarnya. 

Turki mencoba memberikan perhatian terhadap masalah kemanusiaan di Myanmar. "Kami mencoba untuk memobilisasi mekanisme internasional, kami melaksanakan kegiatan bantuan kemanusiaan di wilayah ini," ujar Erdogan.

Lembaga kemanusiaan Red Crescent dan the Disaster and Emergency Management Authority (AFAD), terang dia, akan terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada Muslim Rohingya. "Tapi seringkali hasil usaha kami gagal karena dunia Islam tidak bereaksi secara keseluruhan terhadap pembantaian ini," tuturnya.
Share on Google Plus

About BaBerk News

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Post a Comment