Kisah Istri dan Bayi Tidak Selamat karena Bidan Ikut Seleksi CPNS
Pangkep, BaBerk News -- Seorang ibu hamil bernama Sumarni (23) asal Pangkep meninggal dunia bersama bayinya setelah tidak mendapat pertolongan medis di Puskesmas Tangayya.
Sumarni, warga Pulau Satanger, Kecamatan Liukang Tangayya, Kabupaten Pangkep sempat mendatangi Puskesmas Tangayya di Desa Pulau Sailus, Kamis siang 1 September dan rencananya akan bersalin di Puskesmas tersebut.
Sayangnya, bidan serta tenaga kesehatan lainnya yang bertugas di Puskesmas Tangayya, tidak berada di tempat, yang ada hanya seorang perawat sukarela yang tidak memiliki jam terbang menangani pasien yang hendak melahirkan. Hal ini pun membuat Sumarni tidak mendapatkan penanganan secepatnya.
Ditengah kondisi kritis dan penuh kebingungan, suami Sumarni, Edi Sunarno memutuskan untuk melarikan istrinya ke Puskesmas Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dengan menggunakan perahu nelayan yang dipinjamnya. Edi Sunarno dan istrinya menempuh enam jam perjalanan ke puskesmas di pulau seberang.
Edi hanya bisa menatap pasrah istrinya yang meringis menahan rasa sakit diatas perahu yang diombang-ambing ombak lautan, Edi mulai tenang saat melihat dermaga Pulau Sumbawa sudah terlihat jelas didepan mata.
Tepat pukul 18.00 Wita, perahu bersandar di dermaga. Seketika itu juga istrinya langsung dibawa menuju puskesmas yang berjarak tempuh sekitar 30 menit lagi perjalanan.
Sesampai di puskesmas dokter langsung melakukan tindakan medis. Dan Saat perut istrinya diperiksa, dokter dengan berat hati menyampaikan rasa duka kepada Edi.
Bayi di dalam kandungan istrinya telah meninggal, diperkirakan saat dalam perjalanan, bayi tersebut sudah tidak bernyawa. Kondisi kritis ini juga membuat dokter langsung merujuk pasien menuju RSUD.
Sumarni yang sudah lama menahan rasa sakit akhirnya tidak mampu bertahan lagi. berita duka untuk kedua kalinya dokter menyampaikan kabar duka kepada Edi. Sumarni, istrinya mengembuskan napas terakhir di RSUD Sumbawa pada pukul 23.00 Wita.
Sumarni tidak mendapat pertolongan gara-gara 50 bidan di Liukang Tangayya, Pangkep, mendaftar CPNS Online di Makassar, seperti yang di informasikan fajar.
Bupati Pangkep, Syamsuddin Hamid gerah dengan peristiwa itu, dan akan merekomendasikan ke pusat agar membatalkan permohonan CPNS 50 bidan tersebut.
Sumber : Fajar
Editor : Suwardi
0 comments:
Post a Comment